Ditipu (ngakunya) Pak Polisi


Siang ini, ditengah hiruk pikuk saia menyelesaikan pekerjaan yang macet lagi dikarenakan faktor eksternal yang tak berkesudahan. Saia memilih bikin daftar berkas yang tertunda dan merapikan kerjaan hingga dikejutkan bunyi dering telepon yang reflek saia angkat dengan santun **ceiileeee haha πŸ˜›

Saia : ” Hallo… Assalamualaikuum.”

A : (dengan akting nangis terisak) “Mamaaa…. aku lagi di jalan, kena razia polisi, tolong mamaaaa”

Saia : “Looohh kamu kenapa nak, polisi mana yang berani nangkap kamu.” tanya saia sembari nahan ketawa, udah jelas ketauan banget ini penipuan hahaha.

A : (masih sambil terisak) “Mama ngomong sendiri aja ya sama pak polisinya.”

Seketika hape berpindah tangan sebelum saia mengiyakan.

B : (dengan akting sok berwibawa dan menakutkan) “Hallo ibu, saya Edi dari kepolisian yang me-razia anak ibu. Ibu punya anak laki-laki usia 22 tahun, namanya sapa?”

Saia : (dengan nada kalem ala ibu bijaksana) ” Maap bapak, bapak ini dari kepolisian mana?”

B : (nada tinggi) “Ibu jangan banyak tanya, dengarkan saya dan jawab dulu semua pertanyaan saya baru ibu boleh bertanya.”

Saia : (nahan ketawa) ” Oh iyah bapak, mau nanya apa?”

B : (nada tinggi) “Ibu namanya sapa?”

Saia : “Sherly pak.”

B : “Ibu sherly, apakah ibu punya anak laki-laki, namanya sapa?”

Saia : “Loh sebentar pak, ini yang kena razia anak saya ato suami saya?” nanya polos penuh kepalsuan hahaha.

B : “Suami ibu ini, gimana seh. Sapa nama suaminya?”

Saia : ” Oow suami saia ya pak, kan bapak bisa liat nama di KTP-nya daripada susah-susah nanya saia.” aseli saia hampir gak bisa nahan tawa bihihihi.

B : “Ibu ini gimana, saya ini sedang melakukan penyelidikan. Ibu jawab saja semua pertanyaan saya.”

Saia : “Oow iyah pak, namanya heri.”

B : “Begini ya bu, kami sedang melakukan razia di jalan dan suami ibu kedapatan membawa narkoba sebesar 1,5 gram di saku celananya. Apakah ibu mengetahui semua ini, apakah ibu mengetahui suaminya pecandu narkoba karena suami ibu menyangkal semua tuduhan. Dia bilang ini semua rekayasa, dia dijebak temannya. Apakah ibu tau semua ini???.”

Saia : “Sebentar pak, saia sudah boleh nanya belum kan daritadi saia sudah jawab pertanyaan bapak. Bapak ini dari kepolisian mana ya?”

B : (nada tinggi entah level berapa) “Sudah ibu tidak usah banyak nanya, sekarang juga suami ibu saya bawa ke kantor polisi. Ibu temuin suaminya di kantor polisi sekarang juga, jangan lama-lama.”

Saia : “Lah iya pak, saia daritadi nanyain dari kepolisian mana gak dijawab, sekarang disuruh ke kantor polisi. Trus kantor polisi mana yang saia tuju?”

B : Seketika matiin hape tanpa permisi.

Saia : #Ngakak guling-guling.

E N D

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) Pada Malam Qadar. Dan Tahukah Kamu Apakah Malam Kemuliaan Itu? Malam Kemuliaan Itu Lebih Baik Daripada Seribu Bulan. Pada Malam Itu Turun Para Malaikat Dan Ruh (Jibril) Dengan Izin Tuhannya Untuk Mengatur Semua Urusan. Sejahteralah (malam itu) Sampai Terbit Fajar.” (Al-Qadr : 1-5)

15 thoughts on “Ditipu (ngakunya) Pak Polisi

Leave a Reply to Dwi Puspita Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s