Pusat Surabaya. 11022014. 2.15pm
Matahari seketika tertutup awan gelap, tak perlu menanti jam berdentang, bumi kayon ini diguyur hujan derasssss plus angin kencang bukan sepoi-sepoi lagi. ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI’A. Ya Allah, (jadikan hujan ini) hujan yang membawa manfaat (kebaikan).
Ah selalu suka kala hujan turun, nikmat Allah yang tiada duanya. Segeerr gitu sehabis hujan. fresh air 😀
Ya Rabb, diantara rintik kencang air hujan ini, ijinkanlah hamba meminta kepadaMU. Jadikanlah jiwa raga ini perempuan shalehah yang mencari ridhoMU di dunia ini untuk bekal akhirat. Jadikanlah keluarga kami Sakinah,Mawaddah Warrahmah. Jadikanlah anak keturunan kami, anak-anak yang sholeh dan shalehah. Cukupkanlah rejeki yang halal bagi kami. Lindungilah kami dalam menapaki duniamu. Sehatkanlah selalu kami. Ridhoilah kerja keras,kerja cerdas,kerja ikhlas kami. Jadikanlah kami gardu epos dimana pun berada. Amin 🙂
Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Virga adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan. Butir hujan memilik ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).