5 Impian Dalam Genggaman Waktu

Impian.

Hidup berawal dari mimpi.

Yess, i believed that. Saia percaya banget sesuatu yang saia inginkan dimulai dari angan, yang wajib dilanjutkan dengan usaha plus doa disertai berserah diri dan berbaik sangka kepada Allah SWT. Itu saja 🙂

Berbicara impian tentu banyak ya, secara saia hanya manusia biasa yang tak sempurna hehe. Dari sekian banyak impian, pasti dunk ada yang harus diutamakan, entah itu dalam jangka waktu pencapaiannya maupun disesuaikan menurut kemampuan dan kebutuhan. Betul begitu kaaannn…. 😀

dream

Rumah beserta isinya.  Continue reading

Tidak Takut Menghadapi Hari Tua dengan Perencanaan Keuangan Sejak Dini

Well, tema yang ciamik banget giveaway kali ini pakde, love it 🙂 #angkat topi. Bagaimana cara saia sebagai generasi muda golongan menengah (generasi sandwich, menopang atas dan bawah) menyiapkan diri menyongsong usia 60 tahun bahkan lebih, usaha apa yang sudah saia lakukan? #Tepok jidat mikir keras

Gambar diambil dari primasprings.blogspot.com

Gambar diambil dari sini primasprings.blogspot.com

Empat Tahapan Siklus Kehidupan

Tahapan Pertama adalah tahap fresh graduate. Jika anda baru lulus kuliah, biasanya memang tidak memikirkan rencana keuangan. Tapi, sebaiknya good money habit sudah bisa dimulai di sini. Tidak perlu memikirkan punya rumah dulu kalau hati belum siap. Mulai dari yang gampang-gampang dulu : siap beli telepon genggam baru atau siap berlibur tanpa berutang. Kalau tidak mau terlalu pusing, mulai saja dulu dengan membuat rencana keuangan sederhana. Paling tidak anda memiliki rencana untuk mencapai dana darurat dan dana pensiun.

Tahapan Kedua adalah masa tiga puluhan awal. Ada yang sudah menikah, ada yang belum. Jangan membuat pernikahan jadi tanda memulai rencana keuangan. Di usia kepala tiga, masak sih kita belum punya tempat tinggal sendiri? Mungkin ada dari anda yang memilih tinggal dengan orang tua karena berbagai alasan. Tapi, pastikan anda tetap punya tempat yang bisa anda tunjuk sebagai milik anda sendiri. Rencana keuangan komprehensif pun seharusnya sudah berjalan di tahapan ini.

Tahapan Ketiga adalah usia matang empat puluhan. Di usia ini seharusnya anda sudah siap dengan kepemilikan aset. Ada tiga aset aktif: bisnis,properti, dan surat berharga. Selain ada rencana keuangan komprehensif yang sudah dipantau dan diperiksa secara berkala, tentu anda ingin memastikan ada penghasilan pasif yang mengalir untuk bisa menambah pencapaian saat pensiun nanti.

Tahapan Keempat adalah masa pensiun, usia diatas 55. Ini waktunya bekerja terus tanpa harus pusing memikirkan apakah kita hari ini bisa makan. Di masa ini, kita bekerja karena memang senang bekerja. Biaya hidup bulanan seharusnya sudah bisa diatasi oleh dana pensiun dan penghasilan aset aktif. Di usia ini juga seharusnya Estate Planning/perencanaan warisan sudah siap.

Jadi, dalam tahapan mana Anda kini berada?

[Artikel diatas dikutip dari buku “Untuk Indonesia Yang Kuat: 100 Langkah Untuk Tidak Miskin” karya Ligwina Hananto]

Jadi, seharusnya saia sudah punya apa? perempuan anggun nan elegan (eciyeee) yang sudah menapakkan diri di tahapan kedua dalam siklus kehidupan. merujuk artikel diatas, Alhamdulilah yah sudah menikah dan dikaruniai amanah seorang putri di usia hampir 30 tahun (sujud syukur) 🙂 Alhamdulilah masih memilih tinggal dengan orang tua karena berbagai alasan tapi memastikan diri ada tempat yang bisa saia tunjuk sebagai milik pribadi meski pendanaannya masih berstatus dipinjami alias nyicil hehe. Berbicara rencana keuangan komprehensif, alhamdulilah sudah terlaksana meski baru beberapa bulan ini.

Mengingat baru – baru saja saia tersadarkan akan pentingnya merencanakan keuangan untuk mencapai kebebasan finansial, masa depan yang lebih baik. rasanya gimanaa gitu yak, sedikit rasa penyesalan menyusup ke relung jiwa, kenapa gak dari dulu menyadari pentingnya perencanaan ini, sudah berapa lama waktu yang terbuang tanpa jaminan masa depan hiks, eh tapi sgala sesuatu kan wajib disyukuri jadi untuk apa berlarut-larut dalam penyesalan yang sebenarnya bisa segera digantikan dengan kenikmatan jika saia segera move ON, masih lebih beruntung kan sadar sekarang daripada beberapa tahun kemudian #menghibur diri hihihi 😀

Masalahnya banyak orang yang tidak menyadari pentingnya merencanakan dan hidup bertumpu pada gaji dari waktu ke waktu (ngaca 😀 ) dan tidak dapat mendeteksi dirinya sudah ada dalam masalah keuangan hingga terlilit hutang. Perencanaan keuangan yang baik dan sehat selalu mengacu pada efek jangka panjang, tujuan akhirnya adalah kesejahteraan pribadi dan keluarga di masa depan, bukan sesuatu yang bersifat jangka pendek dan spekulatif. Jadi, apa yang sudah saia lakukan untuk menyongsong usia 60 tahun lebih? Emmm… dana darurat dengan nilai minimal aman, dana pensiun sedang disiapkan sedikit demi sedikit dengan asumsi waktu pensiun kurang 29 tahun lagi, dana pendidikan (masih) satu anak sedang digiatkan segenap jiwa raga, dana – dana yang laen juga ada seperti dana haji, dana liburan,dll. Alhamdulilah ya 🙂

Yuk mariii saia bahas dana-dana tersebut, Dana darurat untuk saia sebesar 9x pengeluaran bulanan karena sudah menikah dan memiliki satu anak, beda lagi itungannya klo anaknya nambah lagi hehe. dana darurat dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat darurat, udah tau kan ya kondisi darurat tuh yang bagemana, baguuusss hehe 😉

Dana pensiun saia dengan asumsi usia pensiun Continue reading