Gigitan renyah nan lembut kembali terasa di lidah, sensasi rasa manis pun menyengat pelan. It’s so yummy !!! Entah ya saia suka banget nyemil kudapan macarons lezat ini. Manisnya tuh enggak bikin sakit gigi, ajib lah pokoknya.

“Eh nyobain macarons dimana seh?”

Hahaha kasih tau gak yaa…. 😀

Sini sini deh saia bisikin sebuah cerita cinta eciyeee **uhuk

Kahuripan Room Sheraton Surabaya Hotel & Towers menjadi saksi bisu awal mula saia jatuh cinta dengan komitmen menuju hijau. Melalui Bapak Noviadi Suryadarma selaku Dir.Operasional hotel ini, saia mulai memahami betapa hijau hotel ini. Lah gimana enggak, kurang lebih setengah jam bapak ini membombardir saia dengan cerita perjuangan menjadi hotel yang ramah lingkungan plus pamer penghargaan – penghargaan yang sukses diraih berkaitan dengan kontribusinya men-support green living in Surabaya.

Perjuangan tersebut diberi tajuk “Perjalanan Menuju Hijau”. Konsistensi pihak manajemen hotel dalam mewujudkan hotel ramah lingkungan patut diapresiasi dan diacungi jempol, Program yang diluncurkan tahun 2009 ini semakin banyak menuai respon positif terutama dari customer dan pemerhati lingkungan tentunya, terbukti program ini masih eksis hingga sekarang di tahun 2015.

It’s been 7 years. Apa sih yang membuat Sheraton Surabaya Hotel & Towers bertahan dengan komitmen ini?

Awalnya terjadi krisis energi, air dan makanan yang menjadi faktor pendorong eksternal ditambah meningkatnya harga energi terutama listrik. Dewasa ini, sumber daya tersebut tergolong sumber daya yang tidak bisa diperbaruhi. Tidak bisa dipungkiri permasalahan tersebut lah yang akhirnya memicu manajemen hotel untuk membuat pilihan ekstrim, Make a green choice.

Berlokasi di jantung kota Surabaya tidak membuat hotel yang tergabung dalam grup starwoods ini patah semangat bersaing menciptakan inovasi – inovasi baru. Pendekatan yang dilakukan adalah keberlanjutan lingkungan dimana pendekatan ini menitikberatkan pada pengurangan dampak lingkungan akibat sampah yang dihasilkan, menciptakan produk/layanan ramah lingkungan dan menciptakan budaya yang berkomitmen dengan lingkungan. so simple like that? of course NOT 😀

Kebijakan – kebijakan terhadap lingkungan keberlanjutan perlu diterapkan demi mewujudkan komitmen yang telah ditetapkan. Pelestarian sumber daya alam, meminimalkan limbah dan polusi dampak dari operasional hotel, meningkatkan kualitas lingkungan ruangan semisal kondisi di kamar hotel yang meliputi air dan udara, menetapkan indikator dan melaporkan indikator – indikator utama kinerja lingkungan dan yang terpenting meningkatkan kesadaran lingkungan hidup bagi karyawan, masyarakat dan komunitas.

“Konsep go green yang diterapkan selama ini, ada efek juga kah di kehidupan pribadi?” Tanya saia kepada mas Rio, staf room division, yang memandu kami mengeksplorasi hotel.

“Ya jelas ada dunk, ngefek banget malah. Klo diitung-itung lumayan loh irit biaya untuk bayar listrik.” Jawab pria asli Surabaya ini.

“Lalu, kesulitan-kesulitan seperti apa yang sering ditemui untuk menerapkan green program ini?” Tanya saia penasaran.

“Emmm sebetulnya gak ada kesulitan ya, program kita kan melakukan edukasi kepada customer, mungkin titik beratnya disitu, bagaimana mengajak customer untuk ikut berpartisipasi.” Tegas pria yang bergabung sejak tahun 2013.

Edukasi. Yup, jalan yang dipilih manajemen hotel untuk mewujudkan green living adalah melakukan edukasi kepada setiap customer. Mengajak tamu untuk berpartisipasi terhadap ramah lingkungan. Setiap tamu yang akan menginap, ditawari green program seperti layanan housekeeping yang minim artinya tamu diajak untuk melakukan penghematan juga sehingga meminimalkan sampah, polusi maupun limbah (no water, no chemical, less electricity) dan tidak menggunakan linen. Bagi tamu yang sudah ikut serta akan diberikan reward SPG point.

SPG Point. Starwood Preferred Guest Point. Diberikan kepada tamu yang menginap minimal 2 malam. Setiap satu malam akan diberikan 250 point. Pengumpulan point dalam jumlah tertentu bisa ditukarkan dengan berbagai fasilitas yang disediakan, semisal menginap gratis di seluruh hotel yang tergabung dalam jaringan starwood.

Tidak hanya untuk menyewa kamar saja yang bisa mendapatkan point ini. Sheraton Surabaya Hotel & Towers juga memberikan inovasi lain. Sustainable Meeting Package (SMP), salah satu inovasi yang didengungkan dan digalakkan demi keberhasilan terwujudnya lingkungan sehat. Customer yang ingin menggunakan ruang – ruang meeting diberikan edukasi untuk memilih SMP. Ruang SMP diberikan sesederhana mungkin tapi tetap memenuhi standar operasional. Tanpa linen di setiap meja kursi, Peralatan meeting semisal notes, ballpoint tidak disediakan di masing – masing meja melainkan diberikan tempat khusus, jika merasa perlu saja silahkan mengambil.

Salah satu tujuannya untuk mengurangi konsumsi kertas yang berlebih, dan banyak hal lain yang bisa dihemat. Pada setiap akhir penggunaan SMP akan diberikan meeting impact report yang memuat apa saja yang bisa dihemat dari meeting yang diselenggarakan tadi. Berapa listrik, air, dll yang dihemat? Namun semua inovasi ini sifatnya tidak memaksa, semua dikembalikan lagi kepada customer, ingin berpartisipasi dengan green program atau tidak. Yang terpenting adalah pihak manajemen hotel sudah memberikan edukasi kepada setiap customer, Green is better when shared 🙂

Ketangguhan komitmen Sheraton Surabaya Hotel & Towers dalam mewujudkan hotel ramah lingkungan dibuktikan dengan adanya sertifikasi dan penghargaan yang diraih. Sertifikasi sebagai Eco Hotel di tahun 2012 & 2015 (berlaku 3 tahun). Sertifikasi Proper dengan Indikator BIRU dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan sebagai wujud ketaatan perusahan kepada aturan lingkungan yang telah ditetapkan. Penghargaan dari Pemerintah Kota Surabaya sebagai Bangunan Hijau Kategori Hotel di tahun 2014.

Hebat ya, pasti penasaran kan apa seh yang dilakukan mereka hingga mendapat pengakuan di mata pemerhati lingkungan. Ngulik bareng – bareng yuk 😀

Ternyata, kunci utamanya adalah manajemen sumber daya. Manajemen hotel memiliki sistem pengolahan air limbah, yaitu Implementasi 3R (reduce, reuse, recycle). Menerapkan aturan pemilahan sampah berdasarkan 5 jenis. Salah satu fungsinya menanggulangi limbah bahan berbahaya beracun misal, sampah lampu CFL merkuri. Melakukan konservasi air yakni menyiram tanaman sewaktu matahari tidak terik (pagi & sore). Menggunaan bahan non CFC. Membeli material ramah lingkungan yang memprioritaskan produk dan supplier lokal.

Yang lebih keren, komitmen untuk tidak memakai bahan makanan dari hewan yang dilindungi seperti ikan paus dan sirip ikan hiu yang notabene makanan ini banyak peminatnya. Ada lagi, sayur mayur organik juga menjadi ciri khas menu yang disajikan.

Kemahiran koki – koki handal saia buktikan ketika menikmati varian menu yang tersedia di kafe Bromo. Maknyuuusss banget lah, dari mulai menu utama hingga hidangan penutup. Perut kenyang, cita rasa pun terjamin hehe.

Oia satu hal lagi yang menjadi catatan penting saia dalam perjalanan menuju hijau ini, yaitu 60+ EARTH HOUR. Apa maksudnya? Earth Hour adalah sebuah kampanye inisiasi publik yang menyatukan masyarakat dari seluruh dunia untuk berkomitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik selama 1 jam saja.

Lalu apa makna tanda plus (+) yang melekat pada angka 60? Yess, itulah titik pointnya.

Seiring berjalannya waktu ternyata aksi mematikan lampu selama satu jam saja tidak cukup karena banyak aksi go green lain yang ternyata semakin inovatif untuk diterapkan dalam kampanye hemat energi ini. “Membatasi penggunaan kantong plastik, menghemat penggunaan air dll,” ujar mas Gilang, founder komunitas Earth Hour Surabaya, sebuah komunitas yang mendedikasikan diri untuk memasyarakatkan konsep ramah lingkungan sebagai gaya hidup.

Oke guys, sudah siap berkomitmen menuju hijau? Ini Aksiku. Mana Aksimu! 🙂