Kamu Jelek! Tolong lambaikan tangan kamu jika merasa pernah mengalami hujatan sedemikian rupa. Toss! Saia dan kamu senasib. Hahahahaha.
Dan kalian tau, frasa yang sudah saia sebutkan diatas, membekas dan mempengaruhi segala aspek hidup saia. Hasilnya, saia tumbuh dengan prasangka diri kuat bahwa aku jelek. Merasa minder adalah jalan hidupku sejak kecil hingga dewasa ini, hingga saia temukan kenyataan klo sebenarnya aku gak sejelek itu kok.
Mundur kebelakang, masa – masa sekolah adalah masa kelam dimana minder ini menggerogoti diri akut, walhasil saia menjadi insan yang pemalu. Sebagai makhluk Tuhan yang dibekali akal pikiran dan hati nurani, tentunya saia tidak menyerah begitu saja dengan keadaan ini, hahahaha setelah melewati proses panjang pergolakan diri tentunya ya.
“Okay, fisikku boleh tak rupawan tapi tidak hatiku.” dendamku menggelora.
Continue readingTaukah kalian, siapa yang paling berperan dalam pertumbuhan rasa minder ini?