Konferensi Ayah Bunda Platinum, Siapkan Kecerdasan Multitalenta Anak Sejak Dini Bersama Morinaga


Konferensi Ayah Bunda Platinum, Siapkan Kecerdasan Multitalenta Anak Sejak Dini Bersama Morinaga. Si bocah sempet gak mau sekolah PAUD, saia pun bingung bukan kepalang. Namun saia gak sampe panik berlebihan menghadapi kenyataan anak gak mau sekolah. Karena setelah saia amati emang ada beberapa hal yang membuat si bocah mogok dan saia bisa memakluminya.

Pertama, si bocah emang gak terbiasa berada di satu ruangan dalam waktu yang lama apalagi ruangannya kecil. Kedua, si bocah enggak suka dibatasi ruang geraknya. Ketiga, si bocah cepet bosan, belum bisa konsentrasi dalam jangka waktu lama. Maklum yak namanya juga balita hehehe.

Saia akhirnya enggak maksain si bocah sekolah, biarin lah enggak dilanjutin sekolahnya. Toh ternyata si bocah lebih suka sekolah yang berbaur dengan alam, sementara sekolah dirumah eyang aja bantuin kasih makan ayam ternak 😀

Jujur saja, saia mengalami perbedaan pendapat dengan beberapa kalangan terutama keluarga. Namun saia tetep keukeuh pada pendirian, mempersiapkan anak pergi ke sekolah itu tak mudah. Takut salah lagi menentukan sekolah yang dipilih, sempet takut anak kalah “pinter” dengan anak seumurannya. Makanya saia tak bosan menimba ilmu, menyambut gembira adanya “Konferensi Ayah Bunda Platinum, Siapkan Kecerdasan Multitalenta Anak Sejak Dini” bersama Morinaga.

Dalam konferensi ini, Morinaga memahami pentingnya dukungan stimulasi dan peran orangtua untuk mengasah kecerdasan majemuk anak sejak dini agar tumbuh menjadi generasi platinum multitalenta.

MENGUNGKAP 4 FAKTOR PEMBENTUK ANAK GENERASI MULTITALENTA

“Kualitas tumbuh kembang jangka panjang seorang anak juga ditentukan oleh keseimbangan faktor risiko dan faktor protektif sejak usia janin di dalam kandungan hingga usia 18 tahun.” ujar DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Dr.Soetomo/FK Unair Surabaya.

Ya, Menurut dokter Wawan, Dalam membentuk Generasi Platinum, perlu dipahami bagaimana faktor biologis (nature) dan faktor pengasuhan orangtua (nurture), berinteraksi secara dinamis dan berkesinambungan.

Dokter Wawan mengungkap 4 Faktor Pembentuk Anak Generasi Multitalenta. Dan empat faktor ini dinamakan Perisai. Definisi Perisai udah barang tentu semua tau yak, Pelindung diri gitulah kira – kira makna harfiah nya. Yuk dikenalin sama Perisai Pelindung Pembentuk Anak Generasi Multitalenta 🙂

PERKEMBANGAN OTAK

Otak yang berkembang sehat dan normal merupakan syarat utama anak dapat tumbuh kembang dengan optimal. Selain itu, otak sehat sangat berperan dalam pembentukan sistem pertahanan tubuh anak.

Bahan utama pembentukan otak pada usia dini yakni Nutrisi Dini dan Stimulasi Dini.

Nutrisi Dini. Nutrisi membentuk sel – sel otak anak cerdas. Nutrisi yang baik, didalamnya mengandung Makronutrien seperti protein, AA DHA, lemak, Alfa laktalbumin. Mengandung Mikronutrien seperti Zat besi, zat seng, tembaga, selenium, Yodium. Juga mengandung Vitamin/Cofactors seperti Vitamin B, VItamin A, Vitamin K, Asam Folat dan Kolin.

Dalam dua tahun pertama usia anak atau lebih dikenal dengan istilah 1000 hari pertama kehidupan, merupakan Masa Kritis dikarenakan terbentuk 80% perkembangan otak anak.

Maka dalam kurun waktu dua tahun pertama usia anak, PERHATIKAN asupan nutrisi anak yang meliputi pemberian ASI Eksklusif hingga dua tahun, masa MPASI, dan makanan keluarga setelahnya.

Stimulasi Dini. Stimulasi membentuk dan memperkaya jaringan koneksi sel – sel otak anak cerdas. Stimulasi bisa didapatkan dari kegiatan interaktif antara orangtua atau pengasuh dengan anak. Fungsinya untuk merangsang anak untuk belajar melakukan berbagai kemampuan.

Stimulasi membuat anak berkesempatan mendapatkan pengalaman sensoris yang dibutuhkan untuk memperkaya jaringan koneksi sel otak. Ketika anak mendapatkan stimulasi maka terbentuklah sirkuit baru di otak.

Lagi – lagi di dua tahun pertama kehidupan anak merupakan Masa Kritis karena disinilah Puncak Jumlah Koneksi Otak. Stimulasi memperbanyak alternatif penghubung sel – sel otak dan memperkuat koneksi. Stimulasi dapat mengaktifkan area otak tertentu.

Lalu, bagaimana stimulasi yang baik dan benar ?

  • Dimulai sejak dini
  • Interaktif antara orangtua dan anak
  • Lakukan dengan cara bermain yang menyenangkan
  • Lakukan sehari – hari secara rutin dan reguler

SISTEM KETAHANAN TUBUH

Pembentukan sistem ketahanan tubuh pada anak usia dini dimulai dari dalam kandungan. Janin mendapat suplai sel – sel kekebalan (antibodi) dari ibu yang ditransfer melalui plasenta.

Bayi lahir sebenarnya sudah memiliki antibodi tetapi belum bisa bekerja secara mandiri. Masih tergantung dari persediaan antibodi dari ibu. Seiring bertambahnya usia anak maka harus mampu membentuk antibodi secara mandiri.

Kemampuan anak membentuk antibodi secara mandiri berfungsi agar terlatih untuk mengenali, mengingat, menyerang dan memusnahkan agen penyakit yang menyerang tubuhnya. Proses tersebut bisa berlangsung jika anak mendapatkan vaksinasi atau imunisasi 🙂

Nutrisi juga diperlukan untuk membentuk sistem ketahanan tubuh anak. Masa dalam kandungan, sangat bergantung kualitas asupan nutrisi ibu ketika hamil. Masa bayi, sumber nutrisi terbaik adalah ASI, sesuai dengan kondisi saluran cerna bayi yang baru belajar mencerna. Anak peminum ASI diketahui memiliki daya tahan tubuh terbaik sehingga anak terlindungi dari risiko mengalami berbagai penyakit infeksi, alergi, bahkan penyakit kanker. Zupeerr sekali ASI ini 🙂

Mulai masa MPASI hingga anak tumbuh besar, diperlukan untuk meningkatkan kematangan dan kedewasaan sistem ketahanan tubuh anak yang semakin membutuhkan kalori dan energi yang lebih besar.

TUMBUH KEMBANG OPTIMAL

Anak diharapkan dapat tumbuh dengan fisik berukuran normal dan proporsi sesuai tahapan usianya. Proses pertumbuhan fisik sangat terkait dan tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan otak dan sistem pertahanan tubuh. Karena bila otak anak mampu berkembang dengan baik dan jarang mengalami periode sakit, maka hormon pertumbuhan akan dapat diproduksi dan bekerja dengan baik.

Pemberian ASI merupakan Nutrisi TERBAIK dan Stimulasi TERBAIK.

Nutrisi untuk tumbuh kembang optimal anak sangat diperlukan. Dimulai dari pemberian ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan yang merupakan Periode Pembuka tumbuh kembang anak. Dan hingga 2 tahun pertama usia anak yang disebut Periode Kritis. Maksimal usia anak 6 tahun, tumbuh kembang anak masih bisa optimal, masa ini disebut Periode Sensitif.

KESEHATAN SALURAN CERNA

Saluran cerna merupakan organ dengan fungsi utama melakukan proses absorsi zat – zat nutrisi. Organ ini merupakan salah satu penentu kualitas tumbuh kembang anak. Secara fungsional, saluran cerna diperankan oleh kolonisasi mikrobiota. Secara mendasar, kolonisasi mikrobiota saluran cerna anak berperan besar dalam pembentukan sirkuit otak anak.

Faktanya, Terjadi perubahan komposisi mikrobiota di setiap tahapan perkembangan anak. Untuk itu, Anak memerlukan nutrisi berupa prebiotik dan probiotik untuk menjaga kesehatan saluran cerna.

Gangguan saluran cerna pada anak dapat disebabkan beberapa kondisi, belum sempurnanya struktur dan fungsi saluran cerna, hipersensitif terhadap makanan atau minuman tertentu, dan bila saluran cerna tidak mempunyai daya tahan optimal sehingga mudah diserang oleh kuman penyakut dari luar yang masuk melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Perisai Pelindung dapat diibaratkan sebuah bentuk tameng dengan tiga sisi saling terkait, yang berdiri kokoh diatas sebuah pondasi. Sisi pertama adalah perkembangan otak, Sisi kedua cerminan dari sistem pertahanan tubuh, Sisi ketiga adalah pertumbuhan fisik dan perkembangan kemampuan anak. Ketiga sisi perisai tersebut berdiri diatas pondasi berupa kesehatan saluran cerna.

Sinergi Nutrisi Tepat MORICARE+ PRODIGES

Morinaga Research Center Japan telah menghasilkan inovasi Moricare+ Prodiges untuk Generasi Platinum Multitalenta. Dalam masa pertumbuhan anak, penting untuk memperhatikan nutrisi yang cukup dalam pola makannya setiap hari. Morinaga Chi Kid Platinum Moricare+ Prodiges dan Morinaga Chil School Platinum Moricare+ Prodiges merupakan kombinasi antara zat gizi makro (protein) dan mikro (vitamin dan mineral).

KEKUATAN BERMAIN UNTUK MEMBENTUK KECERDASAN MULTITALENTA di ERA MILENIAL

Kecerdasan adalah keseluruhan kapasitas atau kemampuan untuk belajar, memahami lingkungan dan memecahkan masalah. Istilah Kecerdasan Majemuk diperkenalkan oleh Dr. Howard Gardner. Dalam konsep multiple inteligence, indikator kecerdasan tidak hanya satu aspek, tetapi mencakup banyak bidang dalam kehidupan.

Edukasi stimulasi kali ini dibawakan oleh Dr. Rose Mini A. Prianto, M.Psi selaku Ketua Program Studi Psikologi Terapan, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Presiden Direktur ESSA Consulting. Bunda Romi, panggilan akrabnya, membuka sesi ini dengan games untuk ayah bunda. Ada beberapa games, seru banget ayah bunda ngikutinnya. Terakhir, ayah bunda berkesempatan naik panggung dan dapat hadiah loh 😉

Ada 9 Kecerdasan Majemuk, Mau tau apa aja ? Yuk Disimak bareng – bareng Ayah Bunda 🙂

KECERDASAN MUSIKAL

Kemampuan dalam memahami dengan mengekspresikan diri dengan musik dan irama, menciptakan lagu, memainkan alat musik, dan lain sebagainya. Menurut Bunda Romi, setiap anak memiliki jenis kecerdasan ini karena sejak dalam kandungan janin terbiasa mendengar suara detak jantung ibu. Ya, detak jantung ibu merupakan nada paling komplit 😀

KECERDASAN KINESTETIK

Kemampuan menggunakan kelenturan tubuh untuk mengatasi masalah dan menghasilkan produk. Buibuuuu klo anaknya cenderung suka gerak dan gak bisa diem, yaudahlah gak usah sering bawel hehehe. Bawelnya dialihkan aja buat memfasilitasi gerak anak yang cenderung berlebih. Misalnya, diikutin olahraga sepakbola atau jadi penari, dan lain lain.

KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA

Kemampuan untuk memahami kondisi atau situasi dengan menggunakan penalaran logika, kemampuan analisa termasuk perhitungan matematis. Nah ini ni yang masih banyak dianut oleh masyarakat kebanyakan, pengen anaknya unggul di bidang matematika dan sejenisnya. Padahal faktanya tidak semua anak memiliki kecerdasan yang sama.

Menurut Bunda Romi, anak yang sejak dini dibebani logika matematika, malah akan cenderung memiliki phobia dengan matematika 😀

KECERDASAN VISUAL – SPASIAL

Kemampuan untuk membayangkan hasil akhir, berpikir kreatif, mengimajinasikan sesuatu, dan lain sebagainya. Menurut Bunda Romi, Para arsitek atau desainer cenderung memiliki jenis kecerdasan ini.

KECERDASAN LINGUISTIK

Kemampuan untuk mengekspresikan diri menggunakan bahasa, lewat membaca, menulis dan berkomunikasi. Bunda Romi ngajarin gimana caranya mengembangkan jenis kecerdasan ini. Caranya, ajak anak bicara dengan spesifik. Misal, tanyakan hal yang detil, siapa nama teman yang duduk disebelahnya. Gitu, jangan nanya yang abstrak dan bikin anak bingung mau dijawab apa. Contohnya, “Kak disekolah tadi ngapain aja?” 😉

KECERDASAN INTERPERSONAL

Kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain secara efektif, serta berempati dan memahami orang lain. Bunda Romi mengatakan bahwa jenis kecerdasan ini terbukti yang paling berhasil diterima di masyarakat karena memiliki kompleksitas yang dibutuhkan.

KECERDASAN INTRAPERSONAL

Kemampuan untuk menganalisa diri sendiri, menggunakan perasaannya, untuk membuat perencanaan dan tujuannya. Di jenis kecerdasan ini, anak musti punya banyak pengalaman untuk bekalnya nanti. Makanya sedini mungkin ajak dan ajari anak untuk hidup mandiri. Misalnya, ajari anak mandi sendiri, gunanya biar bisa merasakan proses mandi, seberapa takaran sabun yang dipakai, seberapa kuat dia harus menggosok badannya, dan lain – lain.

KECERDASAN NATURAL

Kemampuan untuk mengenali flora dan fauna serta dapat melihat perbedaan dan persamaan yang ada di alam ini. Biasanya anak dengan jenis kecerdasan ini memiliki ketertarikan besar dengan hal diluar ruangan. Tertarik dan mencoba mengenal dengan hewan, tumbuhan, alam semesta dan lain sebagainya.

KECERDASAN MORAL

Kemampuan untuk memahami tuntutan yang ada di lingkungan, mengetahui apa yang baik dan yang buruk untuk dilakukan.

Ada 7 hal penting dalam kecerdasan moral :

  • Empati
  • Hati Nurani
  • Kontrol Diri
  • Menghargai
  • Kebaikan
  • Tenggang Rasa
  • Keadilan

BERMAIN adalah suatu kegiatan yang disenangi anak tanpa didasari keterpaksaan dan merupakan cara belajar yang paling alami untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak.

Bermain dan anak merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Beberapa manfaat bermain diantaranya melatih kemampuan fisik, sosial-emosi, dan berpikir anak. Menjadi sarana rekreasi buat anak. Anak dapat belajar memahami dan mentaati aturan. Memberikan kesempatan anak belajar hidup bersosialisasi dan bekerjasama dengan orang lain. Persiapan untuk menjalankan peran – peran di kehidupan orang dewasa. Terakhir, Menstimulasi kecerdasan majemuk anak.

Berdasarkan tahapan perkembangan dan kematangan kognitif anak, jenis permainan dibedakan menjadi :

Bermain Fungsional. Untuk usia 0 – 2 tahun. Ditandai adanya gerakan pengulangan, manipulasi atau gerakan meniru yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan otot  dan fisik. Misalnya, bayi menggoyangkan kerincingan, bayi angkat badan mau ngejar suatu benda, dan lain – lain.

Bermain Konstruktif. Untuk usia 2 – 3 tahun. Ditandai dengan aktifitas anak membuat sesuatu menggunakan material yang ada di sekelilingnya. Misal, main bikin menara pake lego, main puzzle, dan lain – lain.

Bermain Peran. Untuk usia 3 – 7 tahun. Ditandai dengan kemampuan anak berpura – pura menjalani peran tertentu atau menjadikan suatu objek seakan – akan menjadi benda yang lain. Misal, main pesawat – pesawatan dari penggaris, pura – pura jadi penjual di pasar, dan lain – lain.

Bermain dengan Peraturan. Untuk usia 7 tahun keatas. Ditandai dengan adanya aturan yang harus dipatuhi anak saat bermain. Misalnya, maen petak umpet, ular tangga, bulutangkis, dan lain – lain.

Semakin bertambah usia anak, semakin besar pula kompleksitas permainan yang dimainkan anak. Hal ini terkait dengan perkembangan kognitif anak yang juga semakin matang 🙂

Morinaga MI Play Plan (MIPP)

Modul stimulasi digital yang membantu orangtua mengembangkan talenta anak dengan cara bermain. MIPP menydiakan fitur yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi kecerdasan anak dan membantu orangtua nyari ide bermain yang menarik dan cocok untuk anak tentunya. Modul digital ini bisa diakses di morinagamiplayplan(dot)com. Ayah Bunda gak perlu kuatir kehabisan ide bermain deh 😉

BOOTH KECE PERSEMBAHAN MORINAGA

Gak kerasa waktu 6 jam berlalu. Saking serunya acara sampe gak berasa klo udah seharian mager di konferensi ayah bunda platinum ini. Banyak ilmu yang di dapat, banyak pengalaman yang diraih. Semoga Konferensi Ayah Bunda berikutnya makin memperkaya ilmu menjadi orangtua dambaan anak 🙂

Yuk Ayah Bunda, Berikan Nutrisi dan Stimulasi Terbaik 😉

 

 

4 thoughts on “Konferensi Ayah Bunda Platinum, Siapkan Kecerdasan Multitalenta Anak Sejak Dini Bersama Morinaga

  1. Wah seru acaranya.
    Di area Jkt dua kali diadakan tapi gk ikutan 😦
    Btw emang ya kecerdasan anak beda2 jd kalau bisa dikenalin sejak dini dia menonjol dmn mungkin bisa kita arahkan dengan lbh baik.
    TFS sharingnya mbak 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s