Bisnis VS Dagang
Apa bedanya bisnis dan dagang?
Dagang itu jual beli kan ya, ada penjual, pembeli dan obyek yang diperjualbelikan maka terjadilah proses jual beli alias dagang.
Nah kalo bisnis tu begimana gaess 😀
Jadi gini loh, bisnis sama dagang bedanya ada di pencatatan. Lah kan sama aja dunk kayak dagang, ya dicatet jugaaa. **tepok jidat
Sini – sini saia bisikin, bisnis itu dicatet secara sistematis bin terstruktur, harus tercatat untung rugi-nya, dan banyak hal laennya. Dan uniknya yang sering kurang diperhitungkan para pemilik/pelaku bisnis, kadang mereka tidak menggaji dirinya sebagai pemilik bisnis, enakan jadi pegawainya dunk kalo gitu hihihi.
Gampang gak seh jadi pelaku bisnis? Ya enggak keleeesss. Cari deh seberapa banyak kisah pelaku bisnis sukses yang jatuh bangun hingga akhirnya bisa mencapai kesuksesan. Lah trus kalo mau mulai bisnis awalnya gimana?
Kata orang bijak, bisnis paling enak tuh berawal dari hobi. Namanya hobi kan pasti asyik banget, sedikit demi sedikit dipelajari dan dikembangkan, lama kelamaan kesuksesan kian dekat dan tergapai. Aamiin 🙂
Lalu ada yang bertanya, “Hobi saya apa ya?”
Hari giniiii enggak punya hobi, serasa sayur tanpa garam, hambaaarrr hehe 😀
Hobi iku sesuatu hal yang dilakukan pasti bikin hati senang, mau gimanapun kalo udah suka ya suka aja. Emmm sama gak seh dengan passion?
Kalo menurut saia seh sama, karena tujuannya sama, melakukan sesuatu yang menjadi kesukaan hingga dengan senang hati akan melakukan hal tersebut. Hidup yang Gue Banget kalo istilah anak sekarang mah hehe. Hayooo siapa yang belum nemu passion-nya, segeralah bertobat nak #eh 😀
Ada sebuah kisah menarik, seorang mama yang benar-benar menyadari arti pentingnya keberhasilan masa depan bagi anak-anaknya hingga memutuskan untuk menjadi suporter utama anak-anaknya. Mama ini paham banget talent anak dan memberikan lingkungan yang tepat untuk mengasah talent yang diberikan Tuhan kepadanya, karena genetik hebat jika ditempa di lingkungan yang keliru maka kehebatannya tak akan optimal.
Mama sukses menjadi suporter, si anak sekarang telah menekuni bisnis kuliner dan properti di usia yang amat sangat belia. Percaya gak percaya ya but it’s true story 😀
Namun sebelumnya, mama ini pernah galau loh, “Belakangan saya mulai berpikir, apakah ini yang terbaik buat Wilson? Apakah ini adalah passion-nya? Ataukah passion saya? Apakah saya telah mengeksploitasinya demi saya?”.
Hingga akhirnya, Mama memilih model layang-layang dalam mendidik anak-anaknya. Lalu, seperti apakah model layang-layang itu?
Ada pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, akankah sang anak enjoy menjalani kehidupannya?
Mendidik anak itu seperti sekolah tak berkesudahan.
Yuk, duduk manis bareng saia dalam seminar parenting bisnis ini. Dijamin banyak manfaat yang akan didapatkan, apalagi…. Inspirator Sukses Mulia, Jamil Azzaini, turut serta mempersembahkan panggung untuk sang bintang, mendorong orang untuk selalu meraih kehidupan terbaiknya. Sukses Mulia 🙂
Mbak mbak saya suka kalimat bagian ini: karena genetik hebat jika ditempa lingkungan keliru, kehebatannya tak kan optimal.. Setuju banget ini sayaa 🙂
iyaaahhh saia juga setuju bangeeett mbak, musti pilah pilih lingkungan yang terbaik demi masa depan cemerlang 😀
kalo katanya org, eaaa katanya….pribadi orang itu bak pandai besi yang sedang menempa besinya…kita dekat2 ya bakal kecipratan *lingkungan positif hasilnya positif juga insya allah 🙂
betul mbaaaakkk 😀
Bisnis mbak apa ya? Memang nyenengin kalau hobi bisa berkembang jd bisnis, serasa nggak kerja tp dapat penghasilan. Hobiku campur2 nih, jadi bingung 🙂
Belum ada bisnis yang konsisten mbak, punya banyak hobi juga padahal hiks.Udah ada gambaran kemaren hadir di seminarnya, klo emaknya susah yaaa jadi pendukung utama anak aja biar sukses berbisnis 😀
Oo ternyata bisnis lebi sistimatis ya
Langsung cari ide buat bisnis
semangat mbaaaakk 🙂
wah acara seminarnya udah berlangsung yah… mau dong reportasenya 😀 seru kayanya
Iyah mbak seru banget, tungguin reportasenya yak 🙂
Kerennn infonya… thanks
Makasih mbak 🙂