Ayahku Idolaku, film inspirasi pendek tentang ayah 🙂
Keren kan akting seorang aktor yang baru meniti karir ini, Abaikan peran figurannya yak hehehe 😛 **ketjup mesra

Ssstttt film pendek ini berhak mendapatkan juara 2 loh di Communication Short Film Competition (CSFC) 2015 UMSIDA, Alhamdulilah…. berkat kepiawaian izzan, sang sutradara, di dukung kerjasama tim yang ciamik 🙂

Film ini based on true story, cerita selengkapnya bisa disimak di buku Sukses Mulia Story karya kek Jamil Azzaini. Asli saia merinding loh pertama kali baca scriptnya, cerita yang sangat dekat dalam keseharian 😦

Apa seh yang ada dalam pikiran qta tentang ayah?

Setiap keluarga memiliki kisah masing-masing, dan tak setiap cerita perjuangan seorang ayah mampu diungkapkan kepada anaknya. Saia pun tak selalu tahu tentang cerita detil yang menghiasi perjalanan hidup papa. Dan mungkin, saia pun juga tak akan sanggup membagi kisah pelik yang saia alami kepada anak karena orang tua hanya menginginkan yang terbaik untuk anak nya betapapun berat perjuangan yang harus dihadapi **mewek 😦

Jadi orang tua tuh gak gampang loh apalagi jadi artis hihihi, ini menurut saia pribadi yaaaa bukan survey skala nasional **dilemparin kamera 😛 Ya gimana dunk, bikin satu scene aja musti diulang-ulang tak terhingga sampe memenuhi standar per-film-an internasional **ebusyet ngomong apaan niy hihi. Apalagi klo saia disodorin script eksyen muka sedih, hasilnya? gagal total !! Lah gimana, muka nya aja udah bikin semua orang terharu hahaha abaikan semua ini 😀

Singkat cerita,  ayah bekerja di sebuah perusahaan. Suatu ketika, ayah ini dipaksa bos membuat proposal fiktif demi meraup keuntungan. Dilema melanda hati ayah namun ayah tetap memilih jalan kebenaran, ayah enggak mau membuat proposal yang diinginkan bos hingga akhirnya diberhentikan dari perusahaan.

Ayah bekerja keras, berjuang untuk menunaikan tugasnya mencari nafkah bagi keluarganya dari hasil halal. Semoga Allah SWT memudahkan…

Reyhan berkata, “Ayah yang aku cintai bukanlah Ayah paling kaya atau… paling tinggi jabatannya di perusahaan… tetapi seorang Ayah yang mencintaiku dengan tidak korupsi.

“Aku mau menjadi seperti ayah… karena Dialah Idolaku.”

Apa Saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-NYA maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Faathir : 2)